Garut – Masuk pesantren Al-Furqon adalah keinginan
sendiri, setelahnya, dia merasakan benar manfaat dan pengalaman sangat
berharga, ternyata di Boarding School Al-Furqon yang beralamat
di Kawasan Cibiuk, Kp. Pulobaru Desa Cibiuk Kecamatan Cibiuk Kaler,
tidak hanya pelajaran agama saja yang di dapat melainkan pelajaran umum,
di dalamnya sama-sama seimbang.
Membangun kemandirian, sehingga memotivasi rasa percaya diri yang tinggi, berwawasan, itu intisari perbincangan JuggalaNews, Kamis (05/04) dengan salah seorang santri, walau pada awalnya dia mengaku anak manja dan lahir di Kota Bandung.
Perubahan sikap dan prilaku ini, selaras dengan visi Boarding School Al-Furqon yaitu menciptakan Pendidikan Kader yang berwatak “SANG JUARA” yaitu Sanggup, Jujur, Unggul, Amanah, Rajin, dan Aktif.
Retna Gemilang Khaerunissa Herawan, dipanggil Retna, sapaan akrabnya
Gemgem dari kata Gemilang, usia 18 tahun kelas 11 atau kelas 2 SMA, asal
dari Bandung, baru dua tahun mondok di Boarding School Al-Furqon, mengaku masuk pesantren adalah keinginan sendiri.
“Saya masuk pesantren itu keinginan sendiri, jadi tidak merasa di
buang dari orangtua, malah makin semangat untuk belajar dan jadi
termotivasi juga, karena banyak pelajaran yang harus dipelajari,”
ungkapnya.
Mengapa memilih sekolah di Boarding School, Retna
menuturkan, dirinya ingin mesantren tapi tidak di Bandung, karena dekat
kota. Pertama nyari-nyari sekolah pesantren di sekitar Bandung, kurang
cocok, karena dekat kota, dan akhirnya ketemulah dengan Al-Furqon sampai
sekarang dia menjadi murid yang mandiri dan berprestasi.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya setelah mondok di Boarding School
Al-Furqon, Retna atau Gemgem mengaku, bahwa baginya ini adalah
pengalaman pertama yang sangat beda banget, bisa merasakan bagaimana
belajar mandiri itu, terasa banget.
“Karena saya biasa manja sama orangtua, dan dimanja, apalagi
perempuan. Ketika sudah masuk pesantren, dan ini pilihan sendiri,
akirnya menekadkan hati bahwa Retna bisa dan kuat jauh dari orangtua
serta harus bisa mandiri,” ujarnya.
Meski baru saja satu Minggu, Retna sudah tidak kuat dan ingin pulang,
dan itu kaget banget, tapi setelah banyak kenal dengan rekan-rekan di
pesantren, akhirnya bisa saling tukar pikiran, bergabung dan langsung
akrab, akhirnya terbiasa dan betah berada di lingkungan Boarding School Al-Furqon.
“Alhamdulillah, setelah Retna mondok di Al-Furqon, ada perubahan,
terlebih jauh dari orangtua, saya bisa belajar menata diri, hidup
mandiri, meski jika bertemu dengan orangtua manja itu masih ada, tapi
tidak terlalu ketika sebelum saya mondok”.
Menurut Retna, bahwa mengenai pembelajaran di Al-Furqon ini, untuk
pelajaran umum bisa ngejar, tapi yang Retna kaget itu pelajaran agama,
karena tidak ada basic, apalagi belajar Bahasa Arab, waktu SD
dan SMA, hanya ikutan ngaji dekat rumah, kegiatan Tadarus dan
mendengarkan ceramah, setelah mondok, Alhamdulillah antara pelajaran
agama dan umum, seimbang.
Kelebihan sekolah di Boarding School Al-Furqon yang di
dapatkan Retna, adalah selalu diajarkan untuk mandiri, itu sangat
berpengaruh pada perkembangan sikap Retna, rasa percaya dirinya makin
bertambah terlebih di sini tidak ada sanak saudara, selanjutnya yang
Retna rasakan sekarang ini, bisa bicara di depan publik, karena itu
tidak pernah dirasakannya.
“Waktu pertama kali belajar bicara di depan kelas itu malu, tapi
setelah sering dilakukan dan banyak bergaul dengan santriwati, akhirnya
bicara di depan publik, bahkan bicara di depan santriawan juga sudah
berani,” aku Retna diselingi senyum kecilnya.
Rencana Retna, usai mondok, berkeinginan unuk melanjutkan kuliah,
sesuai dengan anjuran orangtuanya dan keinginannya waktu SMA, adalah
kuliah di luar negeri.
“Cita-cita menjadi guru itu sudah suatu kewajiban, karena kalau kita
mempunyai ilmu tapi tidak mengamalkannya, itu sama juga bohong, jadi
kita harus mengamalkan ilmu yang kita punya, selanjutnya saya ingin
menjadi pengusaha untuk melanjutkan perusahaan orangtua,” jelas Retna.
Kepada para pengurus Boarding School Al-Furqon, Retna
berharap bisa lebih kompak lagi, bisa lebih berinovasi dalam segala hal,
dan setiap tahunnya bisa terus berkembang, sehingga bisa memanjukan
kepengurusan Boarding School, dan dikenal oleh banyak orang, pungkasnya.
Prestasi yang diraih Retna di Boarding School Al-Furqon,
meraih Juara 3 lomba LCT (Lomba Cepat Tepat) Biologi atau IPI/ STKIP
Garut, hal ini menunjukkan bahwa salah satu misi sekolah tersebut
menciptakan pendidikan yang berkualitas, adil dan merata.
(dwi/dwi)
[Liputan Eksklusif] Retna Gemilang Khaerunissa Herawan, Santri Boarding School Al-Furqon, Siap Sekolah Ke Luar NegeriAl-Furqon MBS CibiukGarut
April 20, 2018